Mencicipi Makanan Saat Puasa Ramadhan Hukumnya Boleh atau Tidak?

noeha19.com – mencicipi makanan di bualan puasa bagaimana hukumnya boleh atau tidak halal atau haram, jika kita berbicara hukum tentunya kita harus bertanya kepada ahlinya kiyai ustadz atau para ulama yang menjadi panutan kita semua namaun dalam hal ini mungkin penulis hanya mengutif saja dari pengalaman yang pernah di baca terkait hukum mencicipi makanan saat puasa bulan ramadhan, sebenarnya sudah kami jelaskan pada  disana kami menjelaskan hanya sedikit saja dari yang pernah di tanyakan oleh beberapateman dekat.

baca juga : mencicipi makanan yang di masak ketika bulan puasa

cicipi makanan saat puasa

bolehlkah saat puasa mencicipi makanan yang sedang di masak tanpa menelanya, tentu boleh sekali tapi dengan syarat yang ketat karena mencicipi masakan saat berpuasa ketika tidak ada kebutuhan yang mendesak maka hukumnya lain lagi, mecicipi masakan yang sedang di masak dengan tujuan agar bisa di ketahui kadar manis dan asinya rasa makanan adalah boleh-boleh saja, namun yang akan menhjadi pengetahuan kali ini adalah bagaiman semisal ketika mencicipi makanan tersebut tertelan.

makanan tertelan saat mencicipi masakan menu buka puasa

Batalkah kiranya seseorang yang menelan sesuatu saat dia mencicipi msakannya secara sengaja atau tidak dengan sengaja di bulan puasa, puasa adalah menjaga diri dari sesuatu yang bisa membatalkanya dari mulai fajar hingga terbenamnya matahari itulah ungkapan para ulama terkait hukum puasanya orang yang menelan makanaya saat mencicipi maka hukumnya bisa juga membatalkan puasa, beda halnya ketika dia menelanya dengan tanpa sengaja, jadi intinya menelan atau tertelan pada pembahasan hukum puasanya ini adalah, bisa di tinjau dengan dua aspek 
  1.  batal jika dengan sengaja, alasanya adalah tidak ada hajah, buat apa nelan2 seklumit cicipan makanan, kemudian di telan, makanya hukum boleh pada testing itu asalkan tidak di kunyah atau tidak di telan BOLEH
  2. masalah semisal ketika testing mencicipi dengan sengaja tertelan maka bisa di simak ibarat 
وعن (ذوق الطعام) وغيره بل يكره خوفا من وصوله الي حلقه (الي الحلقته) قضيته ان وصوله قهراعليه مفطر ولا يبعد فيما اذا أحتيج للذوق ان لا يضر سبقه الجوف

Pendapat ini yang tertulis dalam kitab ibnu qosim al-ubbadi ‘ala tuhfatil muhtaji sudah jelas sekali ketika membaca ibarat ini yakni disana ada indikasi bahwa setiap sesuatu yang masuk pada tenggorokan tanpa bisa di tahan maka bisa menimbulkan batalnya puasa, tetapi penggalan ibarat yang di tulis disini terkait mencicipi masakan karena ada kebutuhan dan sangat-sangat di butuhkan maka maka puasanya tidak batal jika ada yang tertelan dengan sengaja sekalipun,
wallahu ‘alam.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top