Cara Memahami Toleransi, Sikap Ramah

sikap toleransi dalam kehidupan sangat penting apalagi dalam berAgama karena dalam beragama membutuhkan sikap yang ramah, halus, dan kasih sayang, siapa yang tidak menginginkan hidupnya tidak harmonis ? kan tidak ada ? saya rasa semua mengarapkan keharmonisan dalam hidup, maka di antara cara mewujudkan harmonis dalam kehidupan adalah toleransi gotong royong bersatu padu, memiliki jiwa sosial yang tinggi itu perlu sebagai upaya untuk membangun toleransi di kehidupan kita banyak sekali karakter yang di miliki oleh masing-masing manusia.

apalagi kita sering berhadpan dengan sifat manusia yang senangnya menggembor-genborkan khilafah di republik kita ini, khilafah itu sangata mengecam pada golongan orang non-muslim artinya ruang hidup mereka di republik ini akan terasa sempit padahal kita negara yang punya UUD 45 tentang hak asasi manusia tidak bisa di pungkiri mereka juga ikut andil dalam memajukan bangsa di elmen politik,banyak orang-orang non-muslim yang jujurnya, tegasnya, melebihi orang muslim khilafah pada akhirnya akan melupakan ruang kontribusi mereka. indonesia adalah negara yang sudah di seting dengan sitem republik dan belum siap semisal mendirikan per-khilafahan, khilafah belum juga melakukan uji coba keributanya sudah di mana-mana ada kaidah menyatakan: menolak sesuatu yang menimbulkan perpecah belahan jauh  bermanfaat dibandingakan mengambil kepentingn maslahat umaat artinya kesatuan persatuan itu penting

dalam berAgama juga perlu toleransi sebagaiman yang pernah di sampaikan dari cermahya kh. said aqil siroj bahwa agama kristen terlahir sebagai agama yang berbasis samawi yang di turunkan pada bani isa kalo kita sendiri agama yang dari jalur baginda agung muhammad pada dasarnya nabi muhammad nabi isa masih satu garis keturunan yakni dari nabi ibrohim, nabi ibrohim memiliki putra ishaq yang akan menurunkan garis keturunan bani israil dan bangsa yahudi dari nabi ya’qub, sementara itu nabi muhammad meluruskan pada garis keturunan isma’il  nabi isma’l adalah saudara nabi ishaq, betapa dekatnya  garis keturunan antara belau nabi muhammd dan nabi isa.

tetapi perlu di pahami juga bahwa toleransi memiliki batasan-batasan memandang dalam segi bahasa toleransi memiliki makna tasamuh legowo, welcome dengan ajaran agam yang lain kalo dalam keAgamaan tetapi juga ayat yang di jadikan dasar bagi umat islam yang berbunyi lakum dinukum yakni agama ku agama mu itu mengandung hal-ha yang belum di pahami oleh kebanyakan, pada ayat tersebut sebenaranya ada agamalain selain islam maka beranjak dari situ ada himbauan mengajak toleransi namun ada batas-batasnya juga dalam bertoleransi.

adapun batasan yang tidak wajar dalam toleransi antara sesama umat beragama adalah, ketika satu sama lain saling mengikuti ciri khas keagamaan masing-masing, satu contoh yang tidak di perbolehkan karena di pandang tidak bisa di sebut toleransi adalah ketika umat/ islam orang islam memakai atribut budah, kristen,begitupun sebaliknya buda kristern mengenakan pakain islam saat hari perayaan islam itukan keliru? itukan mencampur adukan simbol keagamaan ! bukan toeransi namanya, toleransi yang di sebutkan dalam alquran itu adalah toleransi sebatas menghargai bukan mengikuti idieologi, bukan mengikuti aqidahnya contoh yang sudah lumrah adalah ucapan assalam alaikum inikan sighot doa orang muslim dan merupakan ibadah ketika di ucapkan sesama umat muslim tetapi ketika di ucapkan oleh orang non-muslim maka apa jadinya?  kan mengaduk-ngadukan akidah namanya

toleransi boleh toleransi tetapi harus sesuai narasi ilahi 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top