Sejarah Awal Mula Terbentuknya Ahlussunah Wal Jama’ah Dan Tragedi Terbunuhnya Syyidina Ali Bin Abi Tholib

 

Aqidah dan syariah
merupakan dasar yang menjadi komitmen ahlussunah waljamaah dalam menjadikanya
paham dan amaliayh yang wajib dipercayai dan diamalkan karna itu ahlissunah
wal jamaah bercorak berwarna warna aqidah dan syariat.

Hal yang terpenting
adalah sejarah dari ahlussunah itu sendiri yang kadang kita semua melalaikanya
atu bahkan tidak tahu sama sekali dengan kemunculan ahlussunah waljammah atu
bahkan banyak yang tidak paham dengan ahlussunah waljamaah.

Ahlussunah merupkan
bentuk respon dari munculya kelompok ekstrem yang meresahkan semua umat muslim
sejarah mencatat bahwa di abad ke 3 terjadi pertikaian politik antara kholifah
ali bin abi thalib dan gubernur damuskus yakni muawiyah bin abi sufyan yang
berujung dengan penganggkatan alqur’an (tahkim) maka inilah permulaan sejarah
munculnya ahlussunah waljamaah yakni terpecahbelahnya pendukung sohabat ali.

Kelompok pertama
menolak tahkim dan mengkafirkan syidina ali, muawiya,amar bin ash dan
orang-orang yang mendukung penuh padanya di anggap kafir , ekstrim bukan ?
perpecahan yang di sebabkan politik hingga menimbulkan takfiri mengkafirkan
golongan lain

Paham aqidah kubu
perama (khawarij)

1.   
Pemahaman yang terlalu dangakal yang dilakukan kelompok ini pada surat al maidah 
ayat 44 yakni barang siapa yang tidak mengikuti hukum allah maka iya
telah kafir

2.   
Tidak ada hukum kecuali hukum allah

3.   
Manusia yang tidak menegakan hukum selain
hukum allah maka sah di bunuh halal darahnya dan di cap sebagai Ahli neraka

4.   
Menolak penuh tahkim (arbitrase) dan orang
yang mengikuti tahkim di anggap kafir

Paham aqidah kubu kedua
(syiah)

1.   
Mendukung syidina ali bin abi tholib

2.   
Tiga khilafah sebelum syidina ali tidak di
anggap sah

3.   
Semua sahabat di anggap kafir kecuali sebagian
yang mendukung sahabat ali bin abi tholib

Sebab musabab
pertikaian ini di landskan tragedi pembunuhan syyidin ali oleh pengikut
khawarij yang bernama ibnu muljam beliau adalah orang yang ahli ibadah ahli
berpusa ahli saharullayal orang yang terkenal dengan hafalan al-quranya, namun
doktirin fanatisme dan kurangnya wawasan ilmu yang membuat perbuatanya berputar
1000 drajat menjadi pembunuh yang sadis.

baca juga : cara mengenal istilah washatiyyah ahlussunah waljamaah 

Setelah sayidina ali
meninggal kemudian tombak kehilafahan di gantikan putra beliau al-hasan  namun beliau mengundurkan diri seusai
menjabat selama dua tahun yang mana pengunduran diri ini dilakukan bertajuk
politak yakni agar politik yang lagi memanas cepat mereda dan membaik kemudian
tombak ke khilafan di kasihkan kepada muawiyah, pengunduran diri ini kemudia
juga di sebut sebagai am jmmah tahun persatuan.

Akan tetapi bukanya
bisa memperbaiki permasalahan. malah dari kubu syiah dan khawarij merasa panas
bahkan menimbulkan reaksi ekstrim  yakni
mengajak perang bani umayah,

Panas politik
pemangku perkhilafahan semakin menjadi saat muawiyah melakukan  pernggantian sistem khilafah menjadi
monarki.dengan menobatkan yazid putranya sebagai calon pengganti khilafah maka
bisa di simpulkan pada masa itu terjadi konflik antara syiah,khawarij dan bani
umayah kelompok ini terus merongrong pemerintahan yang sah hingga bani abasyiah

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top