masjid obatnya covid 19

Tulisn ini bukan menetang aturan pemerintah yang menelarang solat jum’at dan solat fardu 5 waktu dilakukan di masjid, akan tetapi ini adalah sebuah kajian dari pada pengalaman penulis terkait pandanganya sejauh ini, tentang kondisi pro kontranya para tokoh umat dalam menyikapi aturan yang di berikan oleh perintah.bahkan di antara tokoh ulam ada yang mngatakan bahwa “justru masjidlah obat daripada segala penyakit terutama corona atau  covid 19 yang sedang melanda kita umat manusia” apakah bisa di benarkan statement sperti itu, ??  rasulullah pun pernah mengatakan kepada anas bin malik

  اِذَا اَرَدَ اللهُ بِقَومِ عَاهَةً نَضَرَ اِلَى اَهْلِ المَسَاجِدَ فَصَرَفَ عَنْهُمْ   

apabila allah menghendaki penyakit dalam suatu kaum, maka allah akan melihat ahli masjid lalu menjauhkan penyakit itu dari kaum tersebut.

mayorita ulam menjadikan hadis di atas sebagai acuan pegangan bahwa segala penyakit apapun, obatnya adalah masjid, maka inilah menurut mereka jaminan resmi dari rasulallah SAW.

sikap tersebut tentu sangat bertentagan dengan aturan  kedoteran yang meng himbaukan seluruh penduduk bumi dari sabang hampir samapi merauke agar menertibkan diri dengan social distancing

namun tidak semua berkeyakinan seperti itu, bahkan hampir seluruh dunia termasuk grand syekh ahmad tayyib belau menyuarakan agar patuh terhadap protokol kesehatan yang di himbaukan oleh tim kedokteran seprti memakai masker mencuci tangan pakai sabun karna beliau merujuk pada qaidah

(درء المفاسد اولى من جلب  المصلح) menolak kerusakan lebih di utamakan daripada menarik kemaslahatan, corona adalah penyakit yang ganas yang bisa mematikan penderitanya dan bisa menular kemanapun kepada siapapun maka membutuhkan pencegahan-pencegahan. lantas apa jawaban statementnya ???  lanjut part 2 yah…

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top