Niat Wudu Sebelum Membasuh Wajah

noeha19.com – Niat Wudu Sebelum Membasuh Wajah, banyak yang kurang memahami kewajiban dalam niat wudhu bagaimana ada yang niat wudhu dengan dilafadzkan ada juga yang disenyapkan berbagaimacam ragam, lalu sebenarnya seperti apa kewajiban seseorang yang sebenarnya yang harus dilakukan ketika hendak melakukan ritual wudhu simak beberapa hal berikut: 

 niat wudhu dibaca saat membasuh wajah

niat wudhu yang sesuai aturan syariat yang bersumber dari berbagai maca kitab salaf solih mayoritas mengatakan bahwa niat wudhu harus dibaca saat memulai basuhan yang pertama secara bersamaan bila dilakukan tidak secara bersamaan dan dikerentegkan dalam hati maka sebagian ulama ada yang mengatakan tidak sah, ada juga yang mengatakan sah dengan syarat kegiatan Niat wudhu harus dalam ruang basuhan pertama yakni saat membasuh wajah.

hukum niat setelah wudhu

terkait hukum niat setelah wudhu jarang ditemukan sosok ulama yang mengatakan boleh atau wajib bahkan bisa dibilang tidak ada ulama yang mengatakan kebolehan niat wudhu yang dilaksanakan setelah wudhu.

niat wudhu arab

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

tata cara wudhu

cara wudhu yang baik dan benar sebenarnya cukup sederhana maka yang paling mendasar sebenarnya adalah masalah niat, bahkan masalah niat ini sangat klasik seringkali terjadi artinya kesempurnaan wudhuitu terletak pada niatnya jika niat wudhunya benar maka sudah lebih dari cuckup. poinya dalam menggapai cara wudhu yang baik :
1. melakukan kesunnahan-kesunnahan wudhu 
2. niat dalam hati serta membasuh muka secara bersamaan 
3. dilakukan secara berurutan 

kapan waktu mengucapkan niat wudhu

Apa hukum niat wudu yang dilakukan saat sebelum membasuh wajah? Jawaban: Diperinci:

a) Jika niat tersebut bersambung sampai membasuh wajah, maka sah.

b) Jika tidak bersambung sampai wajah, tetapi bersamaan dengan kesunahan wudu, seperti membasuh tangan, maka menurut sebagian pendapat sah.

BACA JUGA: hukum cat kuku dan rambut palsu dalam wudhu

Referensi:

حقه المختاج في شرح المنهاج للإمام ابن حجر الهيتي ( ۷۰/۱ ) دار الكتب العلمية

 ويجب قترها ) أي التبية ( باﺅل ) مغولي ( من الوجه ) – إلى أن قال- ( وقيل يفي ) قنا ( يئة قبله ) لأنها من جمليه وله إن لم تدم لممتل شيء من الوجه وإلا گفت قطعا لاقترانها بالواجب چيئيني

Ada pendapat yang mengatakan, cukup menyertakan niat dengan kesunahan sebelum membasuh wajah. Perbedaan pendapat itu terjadi, ketika niat tidak terus berlangsung sampai membasuh sebagian dari wajah. Apabila niatnya tetap ada, maka mencukupi. Karena dengan itu, niat dilakukan bersama hal wajib.

المتميز في فقه الإمام الشافعي للإمام أبي إسحق إبراهيم بن علي الشيرازي ( ۲۲/۱ ) دار الفكر وإن عين يه عند المضة قبل أن يغسل شيئا من وجهه يه وجهان أحدهما يجزئه ته فعل راتب في التي لم يتقدمه ش فإذا بي الي عنده أجر گفشل الوجه والاني لا تجيره وهو الأض لأ يه عبث قبل القير فأشبه إذا عب عند غسل الكه الوضوء

Ketika niat wudu hilang saat berkumur dan sebelum membasuh muka, maka terjdai perbedaan pendapat. Pendapat pertama (muqabil al-așah), hal tersebut mencukupi. Karena berkumur merupakan aktivitas yang tidak didahului hal fardu. Maka ketika niat hilang saat berkumur, hal itu sudah mencukupi layaknya membasuh wajah.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Scroll to Top